Bireuen TKN94
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen resmi meluncurkan Gerakan Menanam Sejuta Pohon sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Strategis Kementerian Agama Republik Indonesia. Langkah awal program ini ditandai dengan penanaman 300 pohon matoa (Pometia pinnata) yang disebar ke seluruh madrasah di Kabupaten Bireuen.
Kegiatan perdana berlangsung di halaman MIN 50 Bireuen, Selasa (22/4/2025). Launching dilakukan oleh Plh Kasi Pendidikan Madrasah, Anis, S.Ag, mewakili Kepala Kemenag Bireuen, Dr. H. Zulkifli, S.Ag., M.Pd. Turut hadir dalam acara tersebut para Kasubbag, Kasi, kepala madrasah dari jenjang MIN, MTs hingga MAN, dewan guru, serta tamu undangan lainnya.
Sebanyak 300 bibit pohon matoa disiapkan Kemenag Bireuen untuk ditanam secara bertahap di lingkungan madrasah. Program ini tidak hanya menjadi gerakan penghijauan, tetapi juga menjadi bentuk nyata pelestarian lingkungan yang berakar pada nilai-nilai keagamaan.
Pemilihan pohon matoa bukan tanpa alasan. Selain memiliki manfaat ekologis, matoa juga kaya akan kandungan vitamin C dan E serta antioksidan yang baik untuk meningkatkan imunitas tubuh. Sebagai tanaman endemik Papua yang kini mulai dibudidayakan di Aceh, matoa juga dinilai memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.
Anis dalam sambutannya menekankan bahwa menanam pohon adalah bentuk amal jariyah yang dianjurkan dalam ajaran Islam. “Pohon yang kita tanam hari ini akan menjadi sumber oksigen, keteduhan, dan rezeki bagi manusia serta makhluk lainnya. Ini adalah sedekah yang tidak akan pernah terputus,” ujarnya penuh semangat.
Kemenag Bireuen juga berencana memperluas gerakan ini dengan menggandeng dayah, organisasi keagamaan, dan komunitas lokal sebagai mitra strategis dalam menciptakan lingkungan hijau yang berkelanjutan.
Kegiatan launching berlangsung hangat dalam suasana kebersamaan dan ditutup dengan sesi dokumentasi serta jamuan makan bersama. Dengan kolaborasi dan semangat spiritual, Kemenag Bireuen optimis menjadikan madrasah sebagai pelopor gerakan hijau demi Bireuen yang lebih sehat, asri, dan sejahtera.
( Chan )


Komentar