TARGETKSUSNEW.COM,Brebes -Kabupaten Brebes genap berusia 346 tahun pada 18 Januari 2024. Usia yang sudah cukup matang untuk sebuah daerah. Tentu kita semua berharap di usia yang cukup matang tersebut, masyarakatnya bisa lebih sejahtera. Namun, untuk mencapainya tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Karena ada banyak hal yang wajib diupayakan, untuk menggapai impian-impian agar menjadi kenyataan. Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar SH MHum saat ditemui penulis di ruang kerjanya, Rabu (17/1/2024).
Ibarat arah mata angin, ada banyak ruang dan waktu, banyak sudut-sudut kehidupan yang harus dilalui dan dipenuhi dengan berbagai ketrampilan dan keahlian sesuai bidang kompetensinya masing-masing. Tentunya, ada banyak program yang kemudian dirancang untuk mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Brebes 2023-2026 yaitu Madani, Maju dan Sejahtera.
Apalagi, penduduk Kabupaten Brebes terbanyak se Jawa Tengah sesuai Sensus Penduduk 2020. Kabupaten Brebes memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.978.759 jiwa dari jumlah penduduk di Jawa Tengah sebanyak 36,52 juta jiwa, dan penduduk Indonesia sebanyak 270,2 juta jiwa. Sedangkan, luas wilayah Kabupaten Brebes adalah 1.769,62 km².
Di sektor pertanian di Kabupaten Brebes saat ini masih menjadi penyumbang terbesar PDRB sebesar 36,53% dengan produk unggulan Bawang Merah, Padi, Jagung dan aneka produk pertanian lainnya. Saat ini Kab Brebes masih menjadi pensuplay terbesar bawang merah nasional sebesar 30,68 persen. Dan kontribusi di Jawa Tengah sebesar 66,36 persen.
Infrastruktur semakin diperindah, tampak dihadapan kita, telah berjalan revitalisasi alun-alun yang meliputi pedestrian jalan masuk, Pembangunan jalan aspal keliling alun-alun, joging trach, taman alun-alun, dan ruas selter alun alun. Untuk mendukung lingkungan alun-alun dibangun pedesterian trotoar yakni ruas selter alun alun pedestarian sisi timur panjang 86 meter dan lebar 3,3 meter.
Untuk Ruas Jalan Diponegoro Sisi Utara panjang 568 meter dan lebar 0,75 meter, 1,50 meter, 2 meter, dan 2,50 meter. Sisi Selatan panjang 436 meter dan lebar 1 meter, 2,5 meter, dan 3,5 meter. Ruas Jalan Jendral Sudirman Pedestarian Sisi Barat panjang 162 meter dan lebar 2 meter.
Selanjutnya, ruas jalan Moh Yamin Pedestarian Sisi Barat panjang 200 meter dan lebar 1 meter, 1,5 meter dan 2 meter. Sedangkan Sisi Timur panjang 200 meter dan lebar 2 meter, 1,5 meter dan 2 meter. Untuk jalan Suprapto Pedestarian hanya di sisi Timur panjang 150 meter dan lebar1,7 meter. Sedangkan Pedestarian Jalan Letjen Sutoyo di sisi Selatan dan Utara dengan panjang 295 meter dengan lebar 1 meter, 1,5 meter, 1,75 meter, dan 2 meter.
Iwan -demikian panggilan akrabnya- menjelaskan, dari pembangunan alun alun dan pedestarian trotoar dianggarkan dengan pagu sebersar Rp9.599.211.174,- “Rampungnya revitalisasi alun-alun semoga bisa selesai dengan bagus dan bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” terang Iwan.
Pembangunan ruas jalan Kretek-Kaligua juga sangat berarti dalam peningkatan distribusi ekonomi dan peningkatan kunjungan wisata ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Kaligua. Peningkatan jalan Kretek-Kaligua sepanjang 5,6 ribu meter dan lebar 4,5 meter, dianggarkan dengan pagu Rp20,7 miliar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, lanjut Iwan mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Brebes untuk mensyukuri bertambahnya usia Kabupaten Brebes. Rasa syukur itu, diejawantahkan dengan saling bahu membahu, guyub rukun membangun Brebes. Membangun jasmani dan rohani yang seimbang dan berkelanjutan.
Kita patut bersyukur, lanjutnya, karena setelah sekian lama Kabupaten Brebes berkutat pada posisi buncit Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nya, akhirnya naik dua digit dengan nilai 69,71. Berdasarkan Berita Resmi Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Kabupaten Brebes mengalami kenaikan dari 67,3 pada tahun 2022 menjadi 69,71 pada 2023.
Kenaikan angka ini berarti bahwa program pemerintah daerah, baik itu program kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi semakin meningkat dan dapat dirasakan oleh masyarakat. Kenaikan IPM menunjukan pula bahwa masyarakat Brebes bisa menggapai apa yang menjadi keinginan dan cita-citanya dengan kekuatan semangat kerukunan, kolaborasi dan sinergi seluruh elemen masyarakat.
Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah menunjukkan, IPM Kabupaten Brebes Tahun 2023 berada pada angka 69,71 meningkat dua tangga di atas Kabupaten Banjarnegara dan Pemalang. Peningkatan poin IPM Kabupaten Brebes bahkan menjadi tertinggi kedua setelah Kabupaten Wonogiri.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent standard of living). IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks itu diukur dengan melakukan standarisasi nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang.
“Kita harus bekerja lebih keras lagi, peningkatan tahun ini membuktikan bahwa kita bisa. Ke depan kita juga harus lebih baik lagi,” ajak Iwanuddin Iskandar.
Kenaikan IPM tidak lepas dari indikator yang harus digapai yakni Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi.
Di bidang Pendidikan, Sumber Daya Manuasia (SDM) di Kabupaten Brebes juga semakin membaik, terbukti rata-rata lama anak sekolah yang semula hanya 6,22 tahun menjadi 6,40 tahun. Meskipun, diartikan rata-rata masyarakat Kabupaten Brebes belum lulus Sekolah Dasar (SD). Harapan Lama Sekolah juga kini naik menjadi 12,44 tahun. Untuk meningkatkan lama sekolah, ditempuh terobosan berupa Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) dengan mengembalikan Anak Putus Sekolah (APS) dan Dewasa Tidak Sekolah (DTS). GKB rupanya telah menjadi jurus andalan yang efektif. Mereka diupayakan kembali bersekolah dengan optimalisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Adanya Forum Guru Besar dan Akademisi Putra Putri Brebes, setidaknya telah mensuport masyarakat Brebes, bahwa Brebes juga memiliki kaum intelektual asli Brebes yang tersebar di berbagai Perguruan Tinggi di seantero Indonesia. Sumbangsih mereka terus ditunggu pemikiran dan ide-ide briliannya untuk pembangunan Kabupaten Brebes.
Bidang Kesehatan, Rumah Sakit Ir Soekarno Ketanggungan, sudah melayani BPJS Kesehatan. Diharapkan layanannya makin optimal dan SDM serta sarana dan prasarana dipenuhi. Rawat inap juga sudah dibuka dan bila sudah terakreditasi maka akan dikelola secara BLUD.
RSUD Brebes juga sudah mencapai akreditasi Paripurna, diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat juga makin optimal. Sehingga masyarakat Brebes akan berobat ke RSUD, tidak mondok ke RS daerah sebelah. Dan kini 38 Puskesmas telah menjadi BLUD ysng artinya kemandirian dan mutu pelayanan bisa sejalan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Angka Stunting Kabupaten Brebes memang masih tinggi. Untuk itu, upaya penurunan stunting terus digenjot melalui berbagai program kolaboratif antara pemeritntah, swasta dan masyarakat itu sendiri. Tidak keliru kalau kemudian upaya maksimal yang selama ini dilakukan mendapat apresiasi berbagai pihak. Terbukti dengan diterimanya penghargaan bergengsi atas keberhasilan pembangunan daerah dalam penurunan stunting. Penghargaan yang diterima oleh Pemkab Brebes adalah penghargaan sebagai juara 1 daerah terbaik di Indonesia dalam Early Childhood Care Nutrition and Education (ECCNE) Award yang diselenggarakan oleh Seameo Refcon.
Keberhasilan Brebes, karena telah banyak mengeluarkan peraturan-peraturan untuk penurunan stunting. Pemkab Brebes juga tengah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan dan menanggulangi masalah stunting, diantaranya pelatihan pendidik PAUD dengan menggunakan modul Anakku Sehat dan Cerdas baik secara daring maupun luring di semua desa/kelurahan di Kabupaten Brebes, pembuatan modul Anakku Sehat dan Cerdas, penyusunan buku pedoman panganan lokal, pemberian makanan tambahan melalui Gerakan Minum Susu dan Makan Telur (Gerimis Telur) dan Gerakan Makan Ikan (Gemarikan), Perias Cegah Stunting (Rias Canting), Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), Aplikasi E- Stunting Sambang, dan Gerakan Atasi Stunting Peduli Donasi Telor (Gaspolas).
Sementara itu, dari aplikasi E-Stunting Sambang, secara keseluruhan dampak yang terlihat dari berbagai upaya yang telah dilakukan adalah penurunan jumlah baduta stunting dari bulan Februari 2023 sebanyak 3.048 baduta stunting, menjadi 395 baduta pada bulan Agustus 2023. Sementara itu, sampai dengan bulan Agustus secara bertahap ada 600 baduta yang diberikan PMT. Sebanyak 313 baduta mendapatkan Gaspoldan sebanyak 300 diberikan konseling.
Meskipun demikian, upaya penurunan stunting tidak berhenti pada penerimaan penghargaan, karena meskipun terus menurun, namun angka stunting di Kabupaten Brebes masih cukup tinggi.
Pemkab terus berkomitmen untuk menjadikan Kabupaten Brebes zero stunting, dan memastikan bahwa generasi emas Kabupaten Brebes lebih berkualitas dan berintegritas serta memiliki daya saing.
Penurunan Stunting di Brebes, tidak hanya tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Brebes saja. Tetapi semua pihak harus sama sama mengeroyok agar percepatan penurunan stunting agar bisa terwujud dengan cepat. Begitupun dengan dunia usaha, mereka turut peduli untuk menurunkan stunting dengan bukti menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Atas sumbangsih yang telah dilakukan dunia usaha, sebanyak 30 Pimpinan Perusahaan dan badan usaha Milik Daerah karena terbukti turut andil dalam penurunan stunting. Penghargaan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP).
Disisi lain, penyerapan tenaga kerja yang berasal dari warga Brebes merupakan hal yang paling bisa dilakukan, dan hal tersebut akan berdampak pada penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka. Bantuan pada keluarga miskin, pada anak-anak dengan risiko stunting, perbaikan sekolah, bantuan bagi anak yang putus sekolah agar kembali bersekolah, dan masih banyak lagi jenis TJSLP yang bisa dikolaborasikan antara perusahaan dan Pemerintah Kabupaten Brebes.
Bertabur Penghargaan
Selama setahun ini, berbagai penghargaan tingkat nasional diraih Kabupaten Brebes. Hal ini menandakan kalau pembangunan Kabupaten Brebes bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat Brebes digarap serius. Penghargaan tersebut, antara lain.
Top BUMD Award
Pertama, Perusahaan Umum Milik Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Baribis Brebes milik Pemkab Brebes meraih BUMD Award tahun 2023. Manajemen Perumda Air Minum Tirta Baribis untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.
Tirta Baribis meraih TOP BUMD Awards 2023 dinobatkan sebagai BUMD Terbaik di Indonesia level Bintang 5. Salah satu keberhasilan Perumda Tirta Baribis Kabupaten Brebes yaitu mampu meningkatkan cakupan layanan dengam melakukan sejumlah terobosan dan inovasi.
Sesuai dengan filisofi BARIBIS yaitu; Bersih, Adaptasi, Ramah, Integritas, Bijak, Intelektual dan Sehat, maka bertekad memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
Kabupaten Layak Anak
Kabupaten Brebes dinobatkan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Nindya. Penghargaan KLA bagi Kabupaten Brebes merupakan penghargaan ke-11 sejak 2011 sedangkan untuk tingkat Nindya perolehan ke Lima kali berturut turut.
Tahun 2011 Kabupaten Brebes mendapat penghargaan KLA Kategori Pratama, 2012 mendapat penghargaan Kategori Madya, 2013 penghargaan Kategori Pratama. Kemudian, 2015 kembali meraih KLA Kategori Madya, 2017 Madya 2018 Madya. Sedangkan, sejak Tahun 2019, 2020, 2021, 2022 hingga 2023 berhasil mempertahankan Kategori Nindya.
Capaian tersebut, menjadi wujud komitmen kota bawang mengoptimalkan pemenuhan hak dasar anak. Sekaligus, penghargaan bagi pemerintah daerah yang peduli hak dasar anak tersebut menjadi kado terindah Hari Anak Nasional (HAN).
Kabupaten Sehat
Prestasi tingkat nasional berikutnya berupa penghargaan Swasti Saba atau Kabupaten Sehat Tahun 2023 kategori Padapa. Penghargaan dari Kementerian Kesehatan tersebut merupakan predikat atau kategori dalam bidang kesehatan yang diberikan pemerintah pusat kepada kabupaten yang telah berhasil mencapai predikat sebagai daerah yang sehat dengan memenuhi sejumlah syarat yang ditetapkan. Ada tiga kategori yaitu Padapa, Wiwerda dan Wistara.
Anugerah Meritokrasi
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) memberikan Anugerah Meritokrasi 2023 untuk Kabupaten Brebes. yang konsisten menerapkan sistem merit dalam layanan ASN. Kabupaten Brebes mendapatkan kategori BAIK bersama 96 instansi pemerintah lainnya se Indonesia dengan nilai 270,5.
Penghargaan Prestasi Level 3 UKPBJ Proaktif
Pemerintah Kabupaten Brebes menerima penghargaan atas pencapaian prestasi level 3 Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Proaktif tahun 2023 dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pemberian penghargaan ini sangat penting karena pengadaan barang/jasa (PBJ) pemerintah memiliki peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional dalam meningkatkan pelayanan publik, serta berkontribusi dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Adapun kriteria penilaian didasarkan pada beberapa faktor yaitu tingkat kematangan proaktif pada tahun 2022, tingkat keterisian pejabat fungsional minimal 60%, nilai Indeks Tata Kelola Pengadaan (ITKP) minimal baik (lebih dr 70%) serta Pimpinan tertinggi tidak terjerat permasalahan hukum di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Kabupaten Brebes mendapatkan penghargaan tingkat kematangan level 3 proaktif, karena telah menjalankan fungsi PBJ dengan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pelanggan melalui kolaborasi, penguatan fungsi perencanaan bersama pelanggan internal maupun eksternal.
Hal ini juga sejalan dengan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) yang tertuang dalam Perpres No. 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi. Berupa arah kebijakan Nasional yang memuat fokus dan sasaran pencegahan korupsi yang digunakan
Penghargaan Kabupaten Peduli HAM
Kabupaten Brebes kembali meraih penghargaan sebagai Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dari Kementerian Hukum dan HAM RI. Penghargaan ini merupakan yang ke-4 secara berturut-turut. Dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, Kabupaten Brebes menjadi salah satu penerima piagam penghargaan.
Kabupaten Brebes mendapatkan nilai 87,8 dari berbagai indikator yang dinila. Pemerintah memang memiliki peran penting dalam penegakan HAM. Indikatornya yakni terpenuhinya hak atas bantuan hukum, hak atas infomasi, hak turut serta dalam pemerintahan, hak atas kesehatan, hak atas kependidikan, hak atas pekerjaan, hak atas perempuan dan anak, hak atas lingkungan yang baik dan sehat serta atas perumahan yang layak.
Keunggulan Brebes antara lain program pendampingan hukum bagi masyarakat, keterbukaan informasi, regulasi yang berpihak pada masyarakat miskin dan disabilitas.
Satria Brand Award
Penghargaan Satria Leader Award 2023 Kategori Satria Ekonomi Pembangunan dalam ajang Satria Brand Award 2023 diberikan Suara Merdeka Network.
Pemkab Brebes memberi ruang yang luas untuk berinovasi, memberi kesempatan yang luas juga kepada pelaku usaha untuk berkembang di Brebes. Selanjutnya, bisa terus berkreasi untuk mencari inovasi-inovasi dengan mengembangkan aspek lain, bersinergi dengan provinsi lain bahkan membuka selebar-lebarnya investasi untuk go internasioaal. Yakinlah, Brebes makin sejahtera bila saling rukun, raket sehingga bisa . Selamat Ulang Tahun ke-346 Brebes. (Marlan)
Komentar