,Brebes – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggulirkan bantuan keuangan (Bankeu) untuk desa pada tahun 2023 senilai Rp1,7 triliun. Bantuan tersebut untuk pembangunan fisik maupun nonfisik, yang diprioritaskan guna menggenjot perekonomian warga pascaCovid-19.
“Pembangunan fisik dilakukan dengan skema padat karya melalui Tim Pelaksana Kegiatan (TPK )desa sehingga masyarakat yang terdampak Covid-19, bisa diprioritaskan untuk bekerja. Semisal untuk membantu pengecoran jalan yang tidak perlu keterampilan khusus seperti angkat junjung, menggunakan tenaga dari keluarga miskin,sehingga dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat miskin.
Namun sangat di sayangkan belum semua desa bisa melaksanakan kegiatan pembangunan dari dana Bankeu dengan maksimal.seperti halnya yang terjadi di desa Banjarharjo kecamatan banjarharjo kabupaten Brebes.di ketahui pada tahun 2023 ini desabanjarhajo mendapat bantuan dari Bankeu propinsi 200 juta untuk pembangunan peningkatan jalan lingkungan di blok Brunei RT.01/RW 01 desa Banjarharjo.akan tetapi sistem pekerjaan di kerjakan oleh pihak ketiga atau di kerjakan oleh aspirator dari dewan pengusungnya .Hanya ada beberapa warga sekitar yang di ajak bekerja itupun belum di bayar hanya di kasih uang makan saja .
Dari pantauan awak media di lokasi pekerjaan.pada saat Pelaksanaan pengecoran jalan blok brunai sangat asal asalan,di karenakan dalam pengecoran mengunakan material pasir gunung yang di anggap kurang sesuai buat pengecoran jalan.di samping mengunakan pasir yang kurang bagus dalam campuran semen juga sangatlah minim rata rata hanya setengah kantong untuk satu molen adukan.sehingga kwalitas pekerjaan sangat di ragukan.
Alhasil setelah selesai belum juga satu bulan.awak media kembali melakukan kroscek hasil pekerjaan ,hasil penemuan awak media pada hari Rabu ( 29/11/2023)hasil pengecoran sudah mengalami ambrol dan mengelupas.batu spitnya pada lepas .itu terjadi di sepanjang bangunan pengecoran .
Dari keterangan yang tercantum di papan imformasi kegiatan yang terpasang di lokasi pekerjaan .pekerjaan tersebut di laksanakan oleh TPK BANKEU PROVINSI.
Salah satu warga masyarakat yang enggan di sebutkan namanya mengatakan pada awak media.bahwa kegiatan pembangunan jalan lingkungan blok Brunei sudah hancur padha ambrol sldari ujung timur sampai ujung barat semua sudah hancur.padahal baru beberapa Minggu .bahkan tenaga kerja juga belum di bayar,bukan hanya itu sewaktu mengerjakan juga mengunakan air dari warga, juga belum di bayar .serta volume pekerjaan juga kurang.
Terkait kegiatan Bankeu ini PJ kepala desa banjarharjo belum bisa di temui dikarenakan lagi ada kegiatan di luar .awak media hanya di temui oleh ketua BPD Banjarharjo ,juwanda kepala BPD menjelaskan kepada awak media kamis (30/11/2023) terkait kegiatan pembangunan jalan lingkungan blok Brunei dari anggaran Bankeu propinsi itu di laksanakan pada masa masa transisi kepala desa, jadi PJ tidak bertanggung jawab atas hal itu .karena itu kewenangan dari kades yang lama yang saat ini sudah mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai DPRD .serta kegiatan itu di laksanakan oleh Wandi rekanan dari dewan pengusungnya.juwanda juga mengatakan bahwa kalau Bankeu itu sudah bukan rahasia umum lagi rata rata Bankeu ya di kerjakan oleh orang dewannya sendiri,jelasnya.
Secara terpisah Atmo salah satu aktifis kepada awak media kamis (30/11/2023) .mengatakan kegiatan Bankeu desa Banjarharjo .begitu parah, pasalnya di kerjakan asal dan di kerjakan oleh rekanan .hasilnyapun kurang maksimal.masak belum juga satu bulan sudah mluduk.jelasnya kepada awak media .
Atmo juga berharap kepada pihak desa maupun instansi terkait agar lebih bisa memaksimalkan bantuan dari pemerintah .supaya bisa lebih maksimal untuk pembangunan desa .pihaknya juga berencana mengkoordinasikan hal ini kepada pihak yang berwenang terkait kegiatan Bankeu propinsi di desa Banjarharjo ini .tandas atmo kepada awak media.(Marlan)
Komentar