TARGETKASUSNEW.COM,Deliserdang – Proyek pembuatan drainase di Jalan Peringgan, Dusun XlV Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang diduga amburadul. Pasalnya masih dalam tahap pengerjaan sudah amblas.
Proyek yang dianggarkan dari Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) tahun 2023 senilai 299.497.000,00,. yang dikerjakan melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Deliserdang dengan masa pengerjaan Oktober sampai dengan Desember diragukan mutu dan kualitasnya.
Secara kasat mata, pengerjaan drainase ini dikerjakan asal – asalan dan diduga kuat tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Warga dilokasi yang enggan dicatut namanya mengatakan heran melihat pengerjaan drainase tersebut yang seolah luput dari pengawasan Dinas SDABMBK Deliserdang.
” Kemarin pas mereka kerja, itu tembok tumbang dan mengenai pekerja. Ujung itu juga dicor terpisah dengan jembatan yang udah duluan dibangun warga. Secara logika apa kekuatan tembok dindingnya itu, pantas saja kemarin ambruk itu ” bebernya, Rabu (29/11).
Tambahnya, pekerja yang tertimpa reruntuhan tembok drainase tersebut sempat kesakitan akibat kakinya terluka kata dia.
Amatan wartawan coran semen tidak merata alias tampak keropos dan berlobang. Hal ini diduga akibat campuran semen yang tidak merata sehingga hasilnya kurang maksimal.
Dikonfirmasi terpisah, Dinas SDABMBK Deliserdang melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Agus Salim Lubis hanya menjawab datar saja dan mengatakan akan mengecek kata dia.
“Ya pak.. kami cek, segera y pak.. trims info nya pak” ucapnya menjawab Awak media.
LSM PBN Sesalkan Hal Tersebut dan Meminta Kejari Deliserdang Periksa Pelaksana !
Dilain sisi, Dewan Pimpinan Wilayah Sumut (DPW) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pucuk Bukit Nusantara (PBN) melalui Kordinator Lapangan JS Giawa menuturkan bahwa sangat aneh jika dalam masa pengerjaan suatu proyek sudah amblas.
” Sangat kita sesalkan bisa amblas proyek masih berjalan. Pertanyaannya, bagaimana jika sudah hitungan bulan? jika baru saja dikerjakan sudah ambruk? berarti mutu dari pengerjaan itu patut diduga volumenya tidak sesuai RAB ” ucap pria yang kerab mengkritisi sejumlah pembangunan di Sumatera Utara yang menggunakan uang rakyat.
” Kita Lembaga yang konsern dalam pengawasan pembangunan yang menggunakan APBD, APBN, akan menyurati instansi terkait, ” bebernya.
Sambungnya, hal ini bisa terjadi akibat minimnya pengawasan dari dinas terkait. Pihaknya juga mendesak agar Aparat Penegak Hukum (APH) agar mendalami proyek tersebut. Patut diduga volume sudah tidak sesuai RAB maka dapat ambruk tutupnya.
(Tim).
Komentar